Bagikan melalui


Penjadwal Azure Kubernetes Fleet Manager dan kerangka kerja penjadwalan

Artikel ini memberikan gambaran umum konseptual tentang kerangka penjadwal dan penjadwalan di Azure Kubernetes Fleet Manager (Armada).

Apa itu penjadwal?

Penjadwal adalah komponen inti dalam beban kerja armada dengan tanggung jawab utama untuk menentukan keputusan penjadwalan untuk bundel sumber daya berdasarkan yang terbaru ClusterSchedulingPolicySnapshot yang dihasilkan oleh ClusterResourcePlacement.

Secara default, penjadwal beroperasi dalam mode batch, yang meningkatkan performa. Dalam mode ini, ia mengikat ClusterResourceBinding dari ke ClusterResourcePlacement beberapa kluster jika memungkinkan.

Mode batch

Menjadwalkan sumber daya dalam suatu melibatkan lebih banyak ClusterResourcePlacement dependensi dibandingkan dengan penjadwalan pod dalam Penyebaran Kubernetes. Ada dua perbedaan penting:

  • ClusterResourcePlacementDalam , beberapa replika sumber daya tidak dapat dijadwalkan pada kluster yang sama.
  • Mendukung ClusterResourcePlacement berbagai jenis penempatan dalam satu objek.

Untuk informasi selengkapnya, lihat dokumentasi Penjadwal Armada hulu.

Apa itu kerangka kerja penjadwalan?

Kerangka kerja penjadwalan armada selaras erat dengan kerangka kerja penjadwalan Kubernetes asli, menggabungkan beberapa modifikasi dan fungsionalitas yang disesuaikan untuk mendukung beban kerja armada.

Cuplikan layar ini memperlihatkan diagram gambaran umum kerangka kerja penjadwalan armada.

Keuntungan utama dari kerangka kerja ini adalah kemampuannya untuk mengkompilasi plugin langsung ke penjadwal. API-nya memfasilitasi implementasi berbagai fitur penjadwalan sebagai plugin, memastikan inti yang ringan dan dapat dipertahankan.

Penjadwal armada mengintegrasikan plugin bawaan mendasar berikut:

  • Plugin sebaran topologi: Mendukung TopologySpreadConstraints dalam kebijakan penempatan.
  • Plugin afinitas kluster: Memfasilitasi klausul afinitas dalam kebijakan penempatan.
  • Plugin afinitas penempatan yang sama: Dirancang khusus untuk armada dan mencegah beberapa replika ditempatkan dalam kluster yang sama.
  • Plugin kelayakan kluster: Mengaktifkan pemilihan kluster berdasarkan kriteria status tertentu.
  • Taint & plugin toleration: Memungkinkan pemilihan kluster berdasarkan taint pada kluster dan toleransi pada ClusterResourcePlacement.

Untuk informasi selengkapnya, lihat dokumentasi Kerangka Kerja Penjadwalan Armada upstram.

Langkah berikutnya