Migrasikan MySQL lokal ke Azure Database for MySQL: Kasus Penggunaan Perwakilan

BERLAKU UNTUK: Azure Database for MySQL - Server Tunggal Database Azure untuk MySQL - Server Fleksibel

Prasyarat

Pengantar

Gambaran Umum

Kasus penggunaan berikut ini didasarkan pada skenario pelanggan yang sebenarnya di lapangan dari perusahaan yang memigrasikan beban kerja MySQL-nya ke Azure Database for MySQL.

Perusahaan World-Wide Importers (WWI) adalah produsen dan distributor grosir barang baru yang berbasis di San Francisco, California. Perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 2002 dan mengembangkan model business-to-business (B2B) yang efektif, dengan menjual barang-barang yang mereka produksi langsung ke pelanggan ritel di seluruh Amerika Serikat. Pelanggannya mencakup toko khusus, supermarket, toko komputer, toko objek wisata, dan beberapa individu. Model B2B ini memungkinkan sistem distribusi produk yang efisien, sehingga perusahaan ini dapat mengurangi biaya dan menawarkan harga yang lebih bersaing untuk barang-barang produksinya. Perusahaan ini juga menjual barangnya ke penjual grosir lain melalui jaringan agen yang mempromosikan produknya atas nama WWI.

Sebelum melakukan pemasaran ke area baru, WWI ingin memastikan infrastruktur TI-nya dapat menangani pertumbuhan yang diharapkan. WWI saat ini menghosting semua lokal infrastruktur TI-nya di kantor pusat perusahaan dan yakin bahwa migrasi sumber daya ini ke cloud akan memungkinkan pertumbuhan pada masa mendatang. Oleh karena itu, WWI telah menugaskan CIO-nya untuk mengawasi migrasi portal pelanggan dan beban kerja data yang terkait ke cloud.

WWI ingin terus memanfaatkan berbagai kemampuan canggih yang tersedia di cloud dan tertarik untuk memigrasikan database dan beban kerja yang terkait ke Azure. Perusahaan ini ingin melakukannya dengan cepat dan tanpa harus membuat perubahan apa pun pada aplikasi atau databasenya. Awalnya, WWI berencana memigrasikan aplikasi web portal pelanggan berbasis java serta beban kerja dan database MySQL yang terkait ke cloud.

Tujuan migrasi

Tujuan utama migrasi database dan beban kerja SQL yang terkait ini ke cloud meliputi:

  • Meningkatkan struktur keamanan secara keseluruhan saat data tidak aktif dan transit.

  • Meningkatkan ketersediaan tinggi dan kemampuan pemulihan bencana (HA/DR).

  • Memosisikan organisasi agar dapat menggunakan kemampuan dan teknologi asli cloud seperti pemulihan pada titik waktu tertentu.

  • Manfaatkan fitur pengoptimalan performa dan administratif Azure Database for MySQL.

  • Membuat platform berskala besar yang dapat digunakan untuk memperluas bisnis ke wilayah yang lebih geografis.

  • Meningkatkan kepatuhan terhadap berbagai persyaratan hukum terkait penyimpanan informasi pribadi.

WWI menggunakan Cloud Adoption Framework (CAF) untuk mengedukasi timnya agar mengikuti pedoman praktik terbaik untuk migrasi cloud. Kemudian, dengan menggunakan CAF sebagai panduan migrasi yang lebih berkualitas, WWI menyesuaikan migrasinya menjadi tiga tahap utama. Akhirnya, WWI menetapkan aktivitas yang perlu ditangani dalam setiap tahap untuk memastikan keberhasilan peningkatan dan pergeseran migrasi cloud.

Tahapan ini meliputi:

Tahap Nama Aktivitas
1 Pra-migrasi Penilaian, Perencanaan, Evaluasi Metode Migrasi, Implikasi Penerapan, Rencana Pengujian, Garis Besar Performa
2 Migration Eksekusi Migrasi, Eksekusi Rencana Pengujian
3 Pasca-migrasi Kelangsungan Bisnis, Pemulihan Bencana, Manajemen, Keamanan, Pengoptimalan Performa, Modernisasi platform

WWI memiliki beberapa instans MySQL yang berjalan dengan berbagai versi, mulai dari 5.5 hingga 5.7. Organisasi ini ingin memindahkan instansnya ke versi terbaru sesegera mungkin, dengan tetap memastikan aplikasinya dapat tetap berfungsi jika berpindah ke versi yang lebih baru. WWI tidak menemukan kendala untuk berpindah ke versi yang sama di cloud dan melakukan peningkatan setelahnya, tetapi organisasi ini akan lebih suka untuk melakukannya sesegera mungkin, seperti yang disebutkan sebelumnya, jika memang dua tugas tersebut dapat diselesaikan sekaligus.

WWI juga ingin memastikan keamanan dan ketersediaan beban kerja datanya di beberapa wilayah geografis jika ada kegagalan, serta melihat opsi konfigurasi yang tersedia.

WWI ingin memulai dengan aplikasi sederhana untuk migrasi pertama, kemudian berpindah ke aplikasi bisnis yang lebih penting di fase selanjutnya. Dengan demikian, tim WWI mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan untuk mempersiapkan serta merencanakan migrasi pada masa depan.

Langkah berikutnya